PLASA GROSIR ON-LINE

Minggu, 15 Maret 2009

Mahasiswa Bandung Bobol Kartu Kredit Lewat Internet

Jakarta:Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Buyung Bahri alias Syamsul Bahri, 23, ditangkap polisi di Bandung berkait laporan pembobolan rekening seorang warga Jerman sebesar DEM 15.000 atau sekitar Rp 75 juta. Mahasiswa jurusan Teknik Informatika itu melakukan kejahatan lewat internet.
Buyung ditangkap di rumahnya, Senin (26/11), setelah mendapat perintah dari Mabes Polri yang menerima laporan dari interpol Wiesbaden. “Pembobolan dilakukan antara Agustus hingga November, sebanyak tujuh kali,” ujar Kepala Direktorat Reserse Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Hendra Sukamana, kepada News Room, Rabu (28/11).
Dijelaskan, warga Jerman yang menjadi korban itu mengaku, dari tagihan kartu kredit miliknya terdapat keterangan pengeluaran untuk pembelian buku. Padahal, dalam kurun waktu tersebut dirinya tidak pernah membeli atau memesan buku melalui www.contenfile.com (situs belanja dari Amerika Serikat, yang menjual segala macam buku, compact disc dan keperluan lain).
“Kasus ini melibatkan tiga negara, Indonesia, Jerman dan Amerika Serikat. Saya harus hati-hati,” ujar Hendra. Ia belum bersedia membeber lebih detil perihal modus operandi dan kisah awal pembobolan itu.
Bermula dari tagihan aneh itu, warga Jerman yang menjadi korban tersebut kemudian malaporkan ke polisi, berlanjut ke interpol. Penelusuran tentang Buyung dilakukan lewat situs intelijen interpol. Ternyata diketahui bahwa pembobol kartu kredit itu warga Indonesia, bernama Buyung Bahri, alamat pengiriman buku atau barang, Perumahan Sentosa Asih Jaya III Blok G 11 Bandung.
Informasi itulah yang dikirim Interpol NCB kepada Mabes Polri, sekaligus permintaan untuk, menangkap pelaku. Polisi Jawa Barat tak kesulitan menangkap Buyung. Pelaku terkesan pasrah. Dari rumahnya, polisi menyita sebuah laptop, satu telepon rumah, perangkat komputer lainnya seperti adaptor, 119 compact disc yang dibeli www.contenfile.com dan 69 buku dan majalah olah raga dan musik yang juga dibeli dibeli lewat situs tersebut.
posted by waktu.luang60menit at 21.15

Warga Afrika Bobol Kartu Kredit AS di Jakarta

Jakarta:Polisi menangkap Nulah Wombah, 38 tahun, warga Liberia karena membobol kartu kredit warga Amerika Serikat di Jakarta. Kartu kredit itu dipakai untuk memesan kamar di tiga hotel berbintang selama 30 hari.Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Fadil Imran mengatakan, korban pembobolan ini adalah agensi perjalanan internasional ternama Gulliver's Travel Associates. Wombah memesan kamar hotel melalui agensi itu. Agensi memesan kamar ke hotel dengan membayar di muka sesuai pesanan. Namun saat agensi menagih pembayaran ke bank, klaimnya ditolak.Wombah memegang paspor Liberia sejak 2005. Sejak 17 Juli, dia berada di Jakarta, dan menginap di tiga hotel berbeda, yaitu Hotel Mulia, Hotel Sari Pan Pacific dan Hotel Crown. Wombah memesan kamar di hotel-hotel itu masing-masing 10 hari."Catatan agensi, pelaku memesan kamar dari London," kata Fadil, kemarin di Jakarta. Wombah memesan kamar atas nama William Brooks, tapi kartu kreditnya atas nama Kelly Rhodes, warga Amerika Serikat di Los Angeles. Pernah juga dia memesan atas nama Nana Kwajo. Kejanggalan inilah yang membuat bank menolak klaim agensi perjalanan.Menurut Kepala Unit V Satuan Kejahatan Dengan Kekerasan Komisaris Yopie Sepang, Wombah selalu keluar dari hotel sebelum masa pesanan 10 hari habis. "Kami menelusuri dari hotel ke hotel untuk menangkapnya," kata dia.Pada Senin (6/8) dinihari, Wombah diketahui berada di Hotel Crown kamar 1411, tepat di seberang Polda Metro Jaya di Jalan Gatot Subroto. Dia menginap di sana sejak 27 Juli lalu.Reserse pun menungguinya di situ. Menjelang siang, Wombah menelepon resepsionis untuk mengabarkan dia akan keluar menjelang sore. Pukul 3 sore, Wombah datang dan langsung dibekuk.Polisi masih menelusuri aktivitas Wombah, dan transaksi lain yang mungkin dilakukannya memakai kartu kredit orang. "Belum ada laporan kerugian dari pihak lain. Baru agensi ini saja," kata Yopie.Dalam pemeriksaan polisi, Wombah membantah memakai nama William Brooks. "Saya hanya pengunjung hotel. Saya diundang karena William mengajak saya minum-minum," kata Wombah pada polisi. Namun dari arsip CCTV hotel, hanya Wombah yang kerap mondar-mandir ke kamar hotel, selain beberapa wanita lokal yang bergantian menemaninya.Menurut seorang reserse, Wombah diduga kuat anggota sindikat pembobol kartu kredit yang kerap berkumpul di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Polisi menjerat Wombah dengan pasal pidana penipuan dan pemalsuan.
posted by waktu.luang60menit at 21.13

Palsukan Data, Sales Kartu Kredit Bobol 46 juta

Jakarta: Polda Metro Jaya, Sabtu (24/9) lalu, menangkap Ridho Kurniawan Gustam, 20 tahun. Ia dituduh membobol kartu kredit HSBC, Bank Mega, Bank General Electric Finance, dan Bank ANZ total sebesar Rp 46 juta.Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar I Ketut Untung Yoga Ana, Senin (26/9), mengatakan bahwa Ridho bekerja secara lepas di rekanan pembuat kartu kredit Bank Danamon. Ia bertugas mencari nasabah kartu kredit. Data dan aplikasi yang dicatat tersangka kemudian diajukan ke bank melalui kantor promosi pembuatan kartu kredit di Blok M Plaza dan Mal Ambassador. Namun, menurut Ketut, alamat rumah dan nomor telepon para calon nasabah diubah dengan menggunakan alamat rumah tersangka. "Bank kemudian mengirimkan kartu kredit yang sudah selesai untuk disetujui ke rumah tersangka," kata Untung. Kepala Satuan II Fiskal Moneter dan Devisa Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Aris Munandar mengatakan, setelah tersangka mendapatkan kartu kredit, ia pindah alamat. "Tersangka lalu melakukan transaksi pengambilan uang tunai di Mal Pondok Indah, ITC Roxy Mas, dan Carrefour," katanya. Menurut Aris, para klien yang mengajukan kartu kredit ada kemungkinan menganggap aplikasinya ditolak karena kartu kredit tidak pernah sampai ke tangan mereka. Tersangka menggunakan uang hasil transaksi ilegal ini untuk kepentingan pribadi serta untuk bersenang-senang di Pantai Kuta Bali. Bank mencium ada yang tidak beres dengan salah satu nasabahnya. Pada saat ditagih, nasabah tidak tinggal di alamat yang tertera pada data aplikasi. Kemudian mereka melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian pada 24 September 2005. Dari penyelidikan yang dilakukan, polisi akhirnya menangkap tersangka di Jakarta pada hari yang sama.Dari hasil penyidikan, diketahui tersangka pernah bekerja di rekanan pembuatan kartu kredit Bank HSBC, yaitu PT Bina Jasa Sumber Sarana sebagai marketing. "Disana tersangka mempelajari bagaimana proses aplikasi permohonan kartu kredit," katanya. Barang bukti yang disita polisi adalah 3 lembar kartu kredit atas nama Tety Candra, satu lembar dari Bank Mega, satu lembar dari Bank HSBC, dan satu lembar dari GE Finance. Serta 3 lembar sales draft dari berbagai toko
posted by waktu.luang60menit at 21.12

Sindikat Pemalsu Kartu Kredit Bobol Rp 20 Miliar

Helmi mengemukakan masalah pemalsuan dan penyalahgunaan kartu kredit dan tindakan hukum yang tegas kepada para pemakai kartu kredit. Saat itu, Helmi didampingi Direktur Pembiayaan Bank Indonesia (BI) Pusat Edi Susanto, Risk Management Koordinator AKKI Pusat Dodit Prabojakti, Direktur Reskrim Poldasu Kombes Ronny F Sampe dan Kepala Bidang Ekonomi dan Moneter BI Medan Maurids H Damanik.
Sosialisasi yang dibuka Deputi Gubernur BI S. Budi Rochadi itu dihadiri Ketua Pengadilan Tinggi Sumut M Arif SH, Wakajatisu Marah Bangun SH, Pemimpin BI Medan Romeo Rissal dan Perwakilan VISA Internasional Bambang Karsono.
Helmi mengatakan kerugian akibat penyalahgunaan kartu kredit cenderung menurun tiap tahun. Pada tahun 2004 mencapai Rp60 miliar, tahun 2005 sekira Rp40 miliar dan tahun 2006 berkisar Rp2030 miliar. “Menurunnya kerugian itu akibat tegasnya tindakan hukum kepada para penyalahgunaan kartu kredit sehingga memberikan efek jera bagi pemakainya,” kata Helmi.
Menurut Helmi, tindak kejahatan pemakaian kartu kredit mengalami masa ÔboomingÕ yang mencapai puncaknya tahun 2003, di mana menempati posisi kedua setelah Ukrania. Namun setelah sosialisasi dan roadshow di sejumlah daerah tentang pemakaian kartu kredit dan tindakan hukum yang jelas maka angka kejahatan cenderung menurun.
Modus operandi dari penyalahgunaan kartu kredit itu yang paling besar adalah pemalsuan kartu kredit dan pemalsuan identitas kartu kredit, termasuk yang terjadi di Sumatera Utara.
Helmi menambahkan sampai April 2007, berdasarkan data dari BI, jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia mencapai 8,2 juta kartu, sedangkan tahun 2003 sebanyak 4.515 juta kartu, tahun 2004 naik ke 5.502 juta kartu dan tahun 2006 ke posisi 8 juta kartu.
Total kredit (outstanding balance) sampai April 2007 sebesar Rp18,7 triliun. Total transaksi kartu kredit tahun 2006 mencapai 113 juta transaksi dengan nilai nominal lebih dari Rp57 triliun. Pertumbuhan kartu krediut per tahun 2025 persen. AKKI sendiri memiliki 21 anggota, dua di antaranya lembaga keuangan non bank.
Menurut Helmi, tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit secara tidak langsung juga akan mempengaruhi citra dan reputasi suatu negara yang pada gilirannya akan berdampak pada perekonomian negara secara keseluruhan.
Tingginya tingkat kejahatan kartu kredit di suatu negara, sebutnya, akan menurunkan tingkat kepercayaan pengguna kartu kredit negara lain untuk bertransaksi di negara tersebut. Dengan demikian dampak kejahatan kartu kredit ini tidak hanya bersifat nasional, namun juga internasional. Hal tersebut dapat dipahami mengingat kartu kredit merupakan alat pembayaran yang bersifat universal sehingga dapat digunakan untuk bertranskasi secara croos border.
Direktur Reskrim Poldasu Kombes Ronny F Sampe mengatakan sampai kini pihaknya belum menerima laporan tentang penyalahgunaan pemalsuan kartu kredit baik dari bank maupun si pengguna.
Namun Ronny sendiri mengakui pihaknya selalu dihadapi berbagai kendala untuk menguak pemalsuan kartu kredit itu antara lain minimnya laporan. Juga teknologi yang canggih yang membuat modus operandi berubahubah sehingga penegak hukum ketinggalan selangkah.
Ada peraturan yang khusus sehingga menyulitkan aparat. Namun dengan adanya satu aturan khusus, menimbulkan efek jera bagi si pemalsu
posted by waktu.luang60menit at 21.11

Bobol Ratusan Kartu Kredit

Untung Puluhan Miliar, Dua Pelaku Ditangkap
JAKARTA - Dua pembobol ratusan kartu kredit hingga puluhan miliaran rupiah dibekuk polisi, kemarin malam (13/2). Kedua pelaku, Andre Christian (28), dan Khayrunisa (44), ditangkap ketika menginap di sebuah kamar di Hotel Sultan Internasional, Jakarta Pusat, serta sebuah rumah di Jakarta Selatan. Sedang seorang lagi, KR, masih dalam pengejaran polisi.Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Raja Arizman menjelaskan, tertangkapnya pelaku berawal tatkala seorang pengunjung Hotel Sultan gagal menggunakan kartu kreditnya di hotel itu. Setelah diperiksa, petugas hotel memberitahukan bahwa salah seorang tamu di hotel itu menggunakan kartu kredit atas nama pengunjung tersebut. Saat itu juga, pihak hotel dan korban melapor ke polisi.“Kami lalu menangkap pelaku Andre sedang kebetulan juga menginap di hotel yang sama bersama kekasihnya,” kata Raja. Kepada penyidik, Andre menyebut nama Khayrunisa, partnernya dalam menjalankan aksi kejahatannya. Khayrunisa lalu dibekuk di sebuah rumah di Jakarta Selatan. Dari tangan kedua pelaku, polisi puluhan kartu kredit palsu berbagai jenis. Selain itu, peralatan pengganda kartu kredit juga disita. Di antaranya, dua alat skimmer, mesin cetak Eemboser, alat sablon, dua laptop, printer, DVD home theater, AC, 8 ponsel berbagai merk, serta buku berisi catatan nomor kartu yang akan diaplikasi yang diperoleh melalui internet. “Dengan alat-alat itu, pelaku menggandakan kartu kredit,” ujar Raja.Menurutnya, kedua pelaku sudah melakukan aksinya sejak 8 tahun lalu. Modusnya, dengan menggandakan kartu kredit milik orang lain yang sudah mempunyai nomor registrasi bank dan nomor PIN. “Jadi, begitu pelaku mendapatkan nomor register kartu kredit berikut nomor PIN-nya, langsung digandakan dengan cara mencetak kartu baru. Tapi meskipun nomor register dan nomer PIN-nya sama, tetap saja biodatanya dengan kartu asli berbeda,” ungkapnya.Diteruskan, walau begitu kartu kredit yang sudah digandakan itu bisa berfungsi untuk dipakai belanja. Akibatnya, nasabah pemilik sah kartu kredit tersebut dirugikan. Biasanya, para nasabah baru sadar kartunya dibobol ketika menerima tagihan kartu kredit yang melonjak.“Kami masih memeriksa pelaku, tapi keduanya mengaku sudah berbelanja dengan menggunakan kartu redit palsu itu mencapai ratusan kartu dengan limit pemakaian di atas Rp50 juta sehingga nilai kerugian mencapai puluhan miliar. Namun jumlah korban pastinya masih dalam pendataan,” paparnya.Kasat Fismondev AKBP Bahagia Dachi menambahkan, kasus itu tidak menutup kemungkinan keterlibatan orang dalam bank. Sebab, jika tidak ada bantuan orang bank, sangat sulit untuk mendapatkan nomor registrasi kartu maupun nomor PIN kartu kredit yang akan dibajak. “Nah, buronan berinisial KR itu yang memasok nomor registrasi dan nomor PIN kartu kreditnya. Menurut Andre dan Khayrunisa, KR itu hacker dan punya link ke lingkungan bank,” pungkasnya
posted by waktu.luang60menit at 21.09

mendapat nomor kartu kredit milik orang lain menggunakannya untuk kebutuhan pribadi

Untuk bisa berbelanja dengan kartu kredit, anda tak harus memiliki kartu kreditnya. Namun cukup dengan mengetahui beberapa nomor kartu kredit yang masih berlaku. Cara mendapatkan nomor kartu kredit dan cara menggunakannya akan dijelaskan disini. Selamat menikmati !!
Sebelum netter mencoba melakukan apa yang ada pada artikel ini, satu hal yang perlu diingat bahwa segala informasi yang diberikan disini hanyalah sebatas bahan referensi dan pengetahuan saja. Jika netter memutuskan untuk melakukan tindak kejahatan, hal itu di luar tanggung jawab kami. Perlu diketahui juga bahwa Informasi bukanlah kejahatan. Ada baiknya jika informasi ini digunakan untuk melindungi nomor kartu kredit anda dari tangan - tangan jahil yang (tak) bertanggung jawab. :-)
Sejak maraknya sistem kartu kredit sekitar tahun 70-an, semakin banyak orang yang menggunakan sistem pembayaran kartu kredit, sebab kartu kredit dianggap lebih praktis untuk dibawa kemana - mana dan lebih mudah. Sebab sistem pembayarannya adalah online. Di Amerika, Kanada, dan negara - negara Eropa misalnya, kartu kredit adalah hal yang sangat lumrah digunakan, bahkan oleh para pelajar SMU sekalipun. Namun di Indonesia, biar bagaimanapun, kartu kredit masih dipandang sebagai simbol status. Beberapa tahun belakangan, dengan makin ramainya online business di Indonesia, semakin meluaslah pemakaian kartu kredit sebagai sistem pembayaran, terutama di kota - kota metropolitan seperti Jakarta, Medan, Surabaya.
Cara Mendapatkan. Pada prinsipnya, sang kartu sendiri (plastik) sangat jarang didapatkan. Hal ini sebab orang beranggapan, jika kartu kreditnya disimpan di lemari dan hanya dikeluarkan pada saat ingin digunakan, maka akan sangat susah untuk menyalah-gunakan kartu tersebut. Ini adalah kesalahan yang cukup besar.
Pada pokoknya, jika kamu ingin melakukan kejahatan penyalahgunaan kartu kredit, yang diperlukan adalah "Nomor" kartu tersebut, beserta nama pemiliknya (..banyak juga bisnis yang meminta tanggal kadaluwarsa, namun di Internet, biasanya kamu bisa lolos menggunakan nomor dan nama saja, asalkan tanggal kadaluwarsa diisi (dikarang-karang) paling tidak enam bulan didepan).
Bagaimana caranya memperoleh nomor - nomor kartu kredit ini ??? Di negara - negara dimana kartu kredit digunakan secara meluas, untuk mendapatkan nomor kartu kredit, biasanya tidak memerlukan keterampilan khusus. Kamu bisa iseng ngaduk - ngaduk tempat sampah toko grosir atau bisa coba kerja di pom bensin, dan mendapatkan bon kartu kredit pelanggan. Di Indonesia, hal ini semakin mungkin dilakukan, terutama di pasar - pasar swalayan besar seperti Sogo, segitiga Senen, M Plaza, dan lain - lain. Biasanya bon penerimaan berupa kertas berwarna yang mencantumkan nama, nomor kartu kredit, berapa total harga, dan seterusnya. Jika kamu seorang perempuan, itu lebih bagus lagi. Cari pekerjaan sebagai kasir dan sempatkan diri untuk menyalin nomor - nomor tersebut. Perempuan juga jarang dicurigai. ;-)
Mengaduk - aduk tempat sampah juga bisa berguna, sebab selain bisa mendapatkan salinan bon, jika kamu ngaduk - ngaduk tempat sampah di dekat bangunan ISP, kamu juga bisa mendapatkan password/login, dan lain - lain.
Metode mutakhir yang sekarang banyak digunakan di negara - negara maju adalah dengan cara menggunakan perangkat surveillance untuk mendapatkan nomor kartu kredit calon korban. Tentu saja jika kamu berhasil mendapatkan akses ke database milik ISP atau Web komersil, kamu bisa memanen ratusan bahkan ribuan nomor kartu kredit dari situ.
Cara Menggunakan. Umumnya, para kriminil tingkat kecil - kecilan yang berhasil mendapat nomor kartu kredit milik orang laiin menggunakannya untuk kebutuhan pribadi. Hal ini masih agak sulit dilakukan di Indonesia, sebab masih jarang bisnis komersil yang bersedia menerima pembayaran kartu kredit tanpa mengecek detailnya. Di Kanada, cara yang banyak dipraktekkan adalah sebagai berikut :
- Temukan rumah kosong/yang lagi ditinggalkan penghuninya untuk jangka waktu yang lama
- Buka katalog - katalog barang - barang menarik yang diinginkan
- Telepon sang penjual, bayar dengan kartu kredit tersebut (perlu tanggal kadaluwarsa, dan biasanya alamat sang empunya kartu)
- Minta diantarkan ke alamat rumah kosong tadi (atau, lebih bagus lagi, kamar hotel), dan minta express delivery (hari berikutnya), karang alasan seperti : perlu mendadak untuk presentasi lusa, atau tetek-bengek lainnya, gunakan social engineering
- Tunggu kedatangan barangnya
- Ambil barangnya, dan.....CABUT !!
Dengan cara ini kadang - kadang para kriminil (..umumnya anak ABG) bisa mendapatkan laptop Tilamook terbaru senilai $5000. Sang pemilik kartu sendiri pada saat mengetahui bahwa kartunya telah disalah-gunakan tidak akan dikenakan biaya apa - apa, selain mungkin administrasi pengurusan kasus, yang nilainya tidak sampai $50.
Dengan makin maraknya servis internet, semakin banyak pula kriminil yang men(yalah)gunakan kartu kredit curian untuk mendapatkan servis gratis.
Karena komputer itu bodoh, kamu bisa dengan gampangnya mengaku sebagai pemilik yang sah. Biasanya dengan mengisi form di webpage, kamu bisa registrasi untuk layanan tersebut (kalau tidak salah d-net sudah punya fasilitas ini, melalui diffy.com-nya, tapi kurang pasti) atau bisa untuk mengorder sesuatu. Di Indonesia, yang paling sering digunakan oleh para kriminil jenis baru ini (yang umumnya adalah cowok ABG) adalah, apalagi kalau bukan, registrasi 'member' untuk klub - klub porno di Internet.
posted by waktu.luang60menit at 21.03